Home
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peluncuran program SADAR, akronim dari Sapa, Dengar, Respons. Program ini dirancang sebagai wujud pendekatan humanis dan cepat tanggap terhadap berbagai permasalahan sosial yang disampaikan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Dalam keterangannya, Kombes Gidion menyebut bahwa menyapa dan mendengar adalah dua langkah awal untuk memahami persoalan yang dirasakan warga. Namun, yang paling penting menurutnya adalah kemampuan aparat untuk merespons dengan cepat dan tepat. Ia menegaskan bahwa jajarannya kini memantau berbagai kanal pengaduan digital, termasuk WhatsApp dan Instagram, untuk memastikan tidak ada keluhan masyarakat yang terlewatkan.
Komitmen tersebut terbukti dari sejumlah kasus viral yang langsung ditindaklanjuti. Mulai dari penganiayaan terhadap penjaga konter HP, pencurian toko elektronik, hingga pencurian pagar taman kota—semuanya berhasil diungkap dalam waktu singkat. Bahkan, pelaku berhasil diamankan dalam hitungan jam setelah laporan diterima oleh kepolisian.
Lebih jauh, Kombes Gidion menjelaskan pendekatan kamtibmas dilakukan secara menyeluruh melalui tiga strategi utama: pre-emtif, preventif, dan represif. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif terlibat menjaga lingkungan sekitar. “Polisi dan warga harus jadi mitra, karena keamanan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
