Penggunaan ponsel yang terlalu lama terbukti dapat memicu sakit kepala, terutama jika dilakukan dalam posisi yang tidak ergonomis atau dalam waktu yang terus-menerus tanpa jeda. Pakar kesehatan menyebut kondisi ini sebagai bagian dari gejala digital eye strain atau ketegangan mata digital, yang umum terjadi akibat terlalu lama menatap layar.
Menurut laporan dari American Migraine Foundation dan studi yang dipublikasikan di Journal of Headache and Pain, cahaya biru dari layar ponsel dapat mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan ketegangan pada otot mata. Hal ini dapat memicu sakit kepala tipe tegang (tension-type headache) atau bahkan migrain pada sebagian orang yang sensitif terhadap cahaya.
Selain itu, posisi leher yang membungkuk saat menggunakan ponsel dalam waktu lama juga dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan bahu, yang dikenal sebagai tech neck. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap munculnya sakit kepala, terutama jenis sakit kepala cervikogenik yang berasal dari gangguan pada leher.
Untuk mencegahnya, para ahli merekomendasikan membatasi waktu penggunaan layar, menggunakan pencahayaan yang cukup, menjaga postur tubuh saat menggunakan ponsel, serta melakukan istirahat mata setiap 20 menit dengan melihat objek yang jauh selama minimal 20 detik. Langkah-langkah sederhana ini efektif mengurangi risiko sakit kepala akibat paparan layar digital berlebihan.