Tidur pada pukul 9 pagi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki pola tidur tidak teratur. Tidur di pagi hari sering dikaitkan dengan gangguan ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun. Gangguan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, mengganggu produksi melatonin, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Selain itu, tidur di pagi hari juga dapat menurunkan kualitas tidur karena paparan cahaya matahari yang dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tidur nyenyak. Tidur di waktu yang tidak sesuai dengan ritme alami tubuh juga dapat menyebabkan gangguan mood, seperti mudah merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan lebih rentan mengalami stres atau depresi. Kondisi ini sering terjadi pada pekerja shift malam yang tidur di pagi hari.
Dampak buruk lainnya adalah gangguan metabolisme. Studi menunjukkan bahwa tidur di luar jam biologis normal dapat mengganggu proses metabolisme tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan gangguan pencernaan. Selain itu, tubuh yang kurang terpapar sinar matahari pagi dapat mengalami kekurangan vitamin D, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang teratur dengan tidur di malam hari dan bangun di pagi hari sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan secara optimal. Jika seseorang harus tidur di pagi hari karena pekerjaan atau kondisi tertentu, disarankan untuk menggunakan tirai gelap, mengatur suhu ruangan, dan membatasi paparan cahaya sebelum tidur guna menjaga kualitas tidur yang baik.