UNESCO dan UNICEF mempercayakan Indonesia menjadi tuan rumah acara Gateways Study Visit (GSV) 2024 yang akan diselenggarakan di Bali. Acara bertema “Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia” ini akan menjadi ajang diskusi global bagi 20 negara peserta, termasuk Australia, Cina, dan Afrika Selatan, yang bertujuan untuk mempelajari dan berbagi pengalaman tentang transformasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menyambut kepercayaan internasional ini dengan antusias. Ia menegaskan bahwa pengakuan dari UNESCO dan UNICEF menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan di Indonesia telah berjalan di jalur yang benar. Dalam forum internasional ini, Indonesia akan menampilkan berbagai program unggulan seperti Merdeka Mengajar, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLAH sebagai contoh nyata pemanfaatan teknologi dalam memperkuat kualitas pendidikan.
Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, mengungkapkan bahwa penggunaan platform Merdeka Mengajar untuk pelatihan guru telah meningkat tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2019. Selain itu, lebih dari 95 persen sekolah di Indonesia kini menggunakan Rapor Pendidikan untuk perencanaan berbasis data, yang membantu guru dan kepala sekolah lebih fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid.
Gateways Study Visit 2024 diharapkan menjadi momen penting bagi negara-negara peserta untuk berbagi pengalaman terkait tantangan dan keberhasilan dalam transformasi pendidikan digital. Acara ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide inovatif yang memperkuat pendidikan global berbasis teknologi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transformasi pendidikan digital di tingkat internasional.