Sebanyak 16 peserta difabel akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) pada 23 April 2025. Universitas Brawijaya (UB) menjadi salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan UTBK ramah difabel. Pihak kampus telah menyiapkan satu ruangan khusus di Lab 1 FISIP untuk mendukung kebutuhan para peserta difabel, yang terdiri dari disabilitas netra, rungu, dan daksa.
Peserta dengan disabilitas netra dijadwalkan mengikuti ujian di sesi ketiga karena memerlukan peralatan khusus seperti screen reader dan pengaturan komputer yang disesuaikan. Sementara itu, peserta difabel daksa dan rungu akan mengikuti ujian di sesi berbeda yang telah diatur menyesuaikan kebutuhan aksesibilitas fisik dan komunikasi. Arif Hidayat selaku Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik UB memastikan semua persiapan dilakukan agar peserta difabel bisa mengikuti ujian secara nyaman dan maksimal.
Untuk menjamin kelancaran, UB juga menerjunkan pengawas ujian yang terlatih dalam mendampingi peserta difabel, yang berasal dari tim Subdirektorat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (SLDPI). Ketua SLDPI UB, Zubaidah Ningsih AS., Ph.D, menjelaskan bahwa pendampingan dilakukan berdasarkan pemetaan kebutuhan masing-masing peserta, seperti pengaturan tampilan komputer untuk low vision atau ketersediaan screen reader bagi netra total.
Selain itu, peserta dengan disabilitas daksa akan mendapatkan bantuan mobilitas menuju ruang ujian dan posisi duduk yang sesuai. Sementara untuk disabilitas rungu, pengawas akan memberikan bantuan pemahaman instruksi yang biasanya disampaikan lewat suara. Seluruh pendampingan ini bersifat teknis dan tidak memengaruhi pengerjaan soal, karena para peserta tetap akan menjawab ujian secara mandiri. Langkah ini menjadi bukti komitmen UB dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif dan setara bagi semua.