Washington DC – Insiden tabrakan udara yang melibatkan pesawat penumpang American Airlines dan helikopter militer Black Hawk di Bandara Nasional Reagan, Washington DC, mengungkap kekurangan staf pada menara pengawas lalu lintas udara (ATC). Laporan keselamatan awal dari Otoritas Penerbangan Federal (FAA) menyebutkan bahwa jumlah staf ATC yang bertugas saat kejadian tidak sesuai dengan standar operasional yang diperlukan untuk menangani lalu lintas udara pada waktu itu.
FAA mengungkap bahwa satu operator pengendali lalu lintas udara bertanggung jawab atas helikopter di sekitar bandara sekaligus mengatur pendaratan dan lepas landas pesawat di landasan pacu, padahal pekerjaan ini biasanya dibagi kepada dua operator. Kekurangan staf ini memunculkan kekhawatiran terkait efektivitas sistem pengawasan lalu lintas udara di salah satu bandara tersibuk di AS.
Tabrakan terjadi pada Rabu (29/1) malam waktu setempat ketika pesawat penumpang Bombardier CRJ700 milik PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines, bertabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS. Kedua pesawat berada pada jalur penerbangan yang sama saat insiden berlangsung, menyebabkan kecelakaan fatal yang merenggut nyawa seluruh 67 orang di dalamnya.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan bahwa mereka belum akan menyimpulkan penyebab kecelakaan ini hingga penyelidikan selesai dilakukan. Namun, laporan awal mengenai kekurangan staf ATC menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan faktor kelalaian dalam sistem pengawasan lalu lintas udara, yang kini menjadi sorotan dalam investigasi lebih lanjut.