Dunia di Ambang Kehancuran: Dampak Nyata Jika Perang Dunia III Terjadi

Jika Perang Dunia III benar-benar terjadi, dampaknya akan jauh lebih menghancurkan dibanding dua perang dunia sebelumnya. Dengan lebih dari 13.000 senjata nuklir yang tersebar di berbagai negara (data SIPRI 2023), potensi kehancuran yang ditimbulkan sangat besar. Kota-kota besar bisa lenyap hanya dalam hitungan menit, dan jutaan nyawa akan melayang akibat ledakan, radiasi, serta efek ikutan seperti kebakaran massal dan kerusakan lingkungan.

Selain dampak langsung dari peperangan dan senjata nuklir, perang skala global juga akan memicu krisis pangan dan energi. Banyak negara akan kesulitan mengimpor bahan pangan karena jalur distribusi terganggu. Konflik juga akan menghentikan produksi pertanian di banyak wilayah, memperparah kelaparan global. Studi dari World Food Programme menyatakan bahwa konflik bersenjata adalah penyebab utama kelaparan akut di dunia.

Krisis kemanusiaan pun tak terelakkan. Jutaan orang akan menjadi pengungsi, meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang aman. Negara-negara dengan ekonomi lemah akan kolaps, memicu instabilitas politik dan sosial yang luas. Lembaga kemanusiaan seperti UNHCR telah mencatat peningkatan tajam jumlah pengungsi global setiap kali terjadi konflik besar, seperti di Suriah dan Ukraina.

Di sisi lain, Perang Dunia III bisa mempercepat kehancuran lingkungan. Ledakan besar, kebakaran, dan penggunaan senjata kimia atau nuklir akan meninggalkan jejak panjang berupa pencemaran udara, tanah, dan air. Dunia bisa memasuki “musim dingin nuklir” — kondisi atmosfer yang tertutup debu dan asap, menurunkan suhu global drastis, dan membuat pertanian nyaris mustahil dilakukan selama bertahun-tahun. Semua ini menunjukkan bahwa Perang Dunia III bukan hanya ancaman militer, tapi bencana global bagi seluruh umat manusia.