Syahrini kembali mencuri perhatian publik setelah tampil di karpet merah Festival Film Cannes 2025 pada 15 dan 16 Mei lalu. Dalam unggahan Instagramnya pada 17 Mei, ia mengklaim hadir di Cannes untuk menerima penghargaan internasional dari UNESCO melalui program Listen to Her Parole. Namun, belakangan diketahui klaim tersebut tidak benar.
UNESCO melalui kantor perwakilannya di Jakarta menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pemberian penghargaan tersebut. “UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud,” tulis pernyataan resmi mereka. Mereka menjelaskan bahwa meskipun acara itu mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace, keterlibatan itu bersifat pribadi, bukan sebagai perwakilan resmi UNESCO.
Lebih lanjut, UNESCO menjelaskan bahwa Listen to Her Parole bukan program milik mereka, melainkan milik United Society Council (USC), organisasi terpisah yang tidak berada di bawah naungan badan PBB tersebut. Penghargaan yang diterima Syahrini sejatinya berasal dari USC, bukan UNESCO sebagaimana yang disebutkan dalam unggahannya.
Diketahui, ajang tersebut didukung oleh Guila Clara Kessous, seniman asal Prancis yang pernah diangkat sebagai UNESCO Artist for Peace pada 2012. Namun, kehadirannya di acara itu tidak otomatis menjadikan penghargaan tersebut sebagai pengakuan resmi dari UNESCO. Menanggapi polemik ini, UNESCO menyarankan agar penghargaan yang diterima Syahrini disebut sebagai penghargaan dari USC, bukan dari UNESCO.