Home
Sebuah tugu unik berbentuk patung biawak setinggi 7 meter kini menjadi sorotan publik di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Karya seni yang dibangun oleh Karang Taruna setempat dengan dipimpin seniman lokal Arianto ini, dianggap sangat realistis hingga menyerupai biawak sungguhan. Selain menjadi ikon baru di jalur Wonosobo-Banjarnegara, tugu ini juga menjadi spot favorit warga dan pengendara yang lewat untuk berfoto.
Patung yang dijuluki warga sebagai “Tugu Krasak Menyawak” ini tampil mencolok dengan warna hitam dan corak kuning, seolah merayap di atas batu sambil menjulurkan lidah dan menoleh ke kiri. Meski belum sepenuhnya rampung karena masih dalam tahap finishing dan penataan taman, keberadaannya sudah sukses mencuri perhatian masyarakat luas.
Namun, di balik viralnya tugu ini, sempat muncul kabar miring soal sumber pendanaan yang disebut berasal dari dana desa. Isu tersebut langsung dibantah oleh Kepala Desa Krasak, Supinah, yang menjelaskan bahwa pembangunan tugu biawak ini dibiayai melalui program CSR kabupaten serta gotong royong masyarakat. Klarifikasi serupa disampaikan juga oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang memastikan pembangunan tidak menggunakan dana APBD.
Bupati Afif bahkan mengapresiasi kolaborasi positif antara masyarakat dan BUMD dalam mewujudkan karya tersebut. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Arianto, sang seniman, yang juga dikenal lewat berbagai karya lukisnya di lingkungan pemerintahan. “Kami percayakan kepada Mas Ari, dan terbukti hasilnya sangat membanggakan,” ujarnya.
