Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkoordinasi dengan kepolisian dalam menangani kecelakaan beruntun yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi pada Rabu (4/2) malam. Kecelakaan tersebut melibatkan truk pengangkut galon air minum yang menabrak enam minibus, menyebabkan delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka. Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan data dan kronologi kejadian untuk melakukan tindak lanjut pembinaan agar insiden serupa tidak terulang.
Sebagai langkah konkret, Ditjen Hubdar akan memanggil pimpinan perusahaan air minum serta operator angkutan barang yang terkait dalam kecelakaan ini. Selain itu, Kemenhub akan melakukan inspeksi keselamatan dan sosialisasi manajemen keselamatan bagi perusahaan yang mengoperasikan kendaraan angkutan air minum di jalur Sukabumi–Jakarta. Yani menekankan pentingnya peningkatan pembinaan terhadap pengemudi, termasuk pelatihan cara mengemudi yang benar serta pengecekan sistem rem sebelum perjalanan.
Berdasarkan data yang diperoleh, truk bernomor polisi B 9235 PYW yang menjadi penyebab kecelakaan diketahui masih memiliki status uji berkala yang berlaku hingga 11 Mei 2025. Meski demikian, dugaan sementara menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat rem blong, yang menjadi salah satu faktor utama kecelakaan di jalur dengan medan menurun seperti di GT Ciawi.
Kemenhub meminta seluruh perusahaan angkutan barang untuk lebih memperhatikan kondisi kendaraan serta kesehatan pengemudi sebelum beroperasi. Langkah ini dinilai penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan serupa di masa mendatang. Pemerintah juga menegaskan bahwa aspek keselamatan transportasi harus menjadi prioritas utama, baik bagi operator maupun pengemudi, demi menjaga keamanan pengguna jalan lainnya.