JAKARTA – Tas ransel milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39), akhirnya ditemukan tim penyelidik Polda Metro Jaya di rooftop Gedung Kemenlu, tepatnya di lantai 12, di samping tangga darurat. Penemuan ini menjadi bagian penting dalam penyelidikan kasus kematian ADP, yang sebelumnya ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan bahwa di dalam tas tersebut ditemukan sejumlah barang, termasuk dokumen rekam medis korban dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta. “Saya tidak bisa jelaskan rinci, tapi salah satunya adalah rekam medis korban,” ujar Reonald dalam program Berita Utama Kompas TV, Minggu (27/7). Namun, ia menolak untuk mengungkap isi dokumen maupun benda lain yang ada di dalam tas.
Berdasarkan rekaman CCTV, ADP sempat berada di rooftop Gedung Kemenlu selama 1 jam 26 menit sebelum kematiannya. Ia terlihat membawa tas ransel dan kantong belanja saat naik, namun tidak membawa keduanya saat turun. Hal inilah yang mendorong penyelidik melakukan pencarian di area atas gedung, hingga akhirnya tas tersebut ditemukan satu hari setelah jenazah korban ditemukan.
ADP ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, kepala dililit lakban kuning dan tubuhnya tertutup selimut. Polisi menemukan beberapa barang bukti seperti gulungan lakban, kantong plastik, dompet, serta obat-obatan di kamar korban. Sidik jari ADP juga ditemukan pada permukaan lakban, namun penyidik masih mendalami apakah lakban itu dipasang sendiri oleh korban atau oleh pihak lain. Ponsel milik korban hingga kini masih belum ditemukan.