Keberadaan Assad sempat menjadi misteri setelah ia dilaporkan meninggalkan Damaskus sebelum pemberontak merebut kota itu pada Minggu pagi. Pemberontak berhasil menguasai kantor pusat televisi dan radio negara untuk menyiarkan akhir rezim Assad, serta membebaskan tahanan dari Penjara Sednaya. Di Bandara Damaskus, situasi kacau terjadi saat warga mencoba melarikan diri dari serangan. Pasukan oposisi telah mengepung ibu kota dan merebut kota strategis Homs, memutus akses Assad ke pantai Mediterania dan pangkalan militer Rusia.
Rusia, sekutu utama Assad, mengonfirmasi bahwa presiden Suriah tersebut telah meninggalkan negaranya. Namun, Moskwa enggan memberikan informasi detail mengenai lokasi Assad atau apakah ia benar-benar menerima perlindungan resmi. Pejabat Rusia dikabarkan tengah berkomunikasi dengan pemimpin oposisi bersenjata Suriah untuk menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di Suriah.
Krisis ini bermula dari serangan mendadak koalisi pemberontak yang dimulai pada akhir November, merebut sejumlah kota besar di Suriah. Setelah hampir satu dekade konflik surut, perang saudara kembali mencuat, memperburuk situasi di negara tersebut dan mengancam stabilitas kawasan.