Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang dirilis pada 20 Juni 2024 menunjukkan jumlah pengangguran di DKI Jakarta pada rentang usia 15 tahun ke atas mencapai 354.496 orang. Angka ini dihimpun berdasarkan survei hingga Agustus 2023 dan mencerminkan kondisi ketenagakerjaan di Ibu Kota.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyoroti persoalan pendidikan yang turut berdampak pada tingginya angka pengangguran. Menurutnya, mayoritas lulusan di Indonesia saat ini berasal dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan kondisi ini sudah berlangsung selama hampir dua dekade. “Semuanya rata-rata lulusan sekolah kita per hari ini masih lulusan SMP dan belum bisa beranjak, dan ini sudah hampir 15 sampai 20 tahun,” ujar Huda dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan.
Tingginya angka pengangguran usia produktif menjadi tantangan serius bagi pemerintah DKI Jakarta dan nasional. Keterbatasan jenjang pendidikan yang masih didominasi lulusan SMP menyebabkan minimnya keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga mempersulit lulusan dalam mendapatkan pekerjaan.
BPS DKI Jakarta terus memantau perkembangan ketenagakerjaan dan menyarankan adanya peningkatan akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta penguatan program pelatihan keterampilan sebagai solusi jangka panjang untuk menekan angka pengangguran di wilayah ini.
 
  
 
 Home
Home
 
							 
							