Home
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi isu mengenai wabah human metapneumovirus (hMPV) yang ramai dilaporkan di China. Menkes Budi menegaskan bahwa hMPV bukanlah virus baru dan tubuh manusia telah beradaptasi dengan keberadaannya sejak lama. “Virus ini ditemukan pertama kali pada 2001, namun berdasarkan bukti serologis, hMPV sudah menyebar luas sejak 1958. Ini virus lama, seperti virus flu,” ujar Budi di Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).
Menkes Budi menjelaskan perbedaan mendasar antara hMPV dengan virus baru seperti COVID-19 yang pernah memicu pandemi global. “Kalau virus baru seperti COVID-19, tubuh manusia belum tahu cara meresponsnya sehingga risiko fatalitas tinggi. Sedangkan hMPV adalah virus lama yang sudah dikenal tubuh, sehingga tidak menyebabkan gejala atau fatalitas serius,” jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa hMPV tidak mematikan dan sudah ada di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Berkaitan dengan laporan kenaikan kasus hMPV di China, Menkes Budi mengklarifikasi bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar. Ia mengutip bantahan otoritas kesehatan China yang menyebut peningkatan infeksi di negara tersebut lebih disebabkan oleh virus influenza H1N1, sedangkan hMPV hanya berada di urutan ketiga dari segi prevalensi. “Yang naik di China itu H1N1, virus influenza biasa. Jadi laporan yang menyebut hMPV mewabah di China itu tidak benar,” tegasnya.
Budi juga mengungkapkan bahwa meski hMPV dapat ditemukan di Indonesia jika diperiksa, virus ini tidak memicu kekhawatiran besar karena tubuh masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan keberadaannya. “Mungkin kalau dicek sekarang ada yang kena, tapi tubuh sudah beradaptasi dengan baik. Itu sebabnya infeksi hMPV tidak mematikan,” tutupnya.
