Jalan Mayor Oking di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, semakin sulit dilalui akibat dikuasai oleh pedagang kaki lima (PKL) dan kendaraan bermotor yang diparkir sembarangan. Pantauan pada Jumat (13/12/2024) menunjukkan sisi kiri jalan menuju Jalan Kapten Muslihat dipenuhi gerobak dagangan, mulai dari bakso, gorengan, hingga soto. Pedagang juga memasang payung dan menyediakan tempat duduk bagi pembeli, sehingga bahu jalan berubah fungsi menjadi area perdagangan.
Keberadaan para pedagang dan parkir liar ini mengakibatkan jalan yang seharusnya bisa dilalui dua jalur kini hanya bisa dilalui satu jalur. Kondisi ini semakin menyulitkan karena Jalan Mayor Oking merupakan akses utama menuju Stasiun Bogor. Kemacetan pun tak terhindarkan, terutama saat jam sibuk. Penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Bogor pada September lalu berhasil membersihkan 120 lapak, namun situasi kembali seperti semula dalam waktu singkat.
Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan dampak dari kemacetan ini. Ira (24), seorang pengguna KRL, menyebutkan bahwa situasi ini sering terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja. “Jalan harusnya dua jalur, tapi karena dipenuhi gerobak jadi hanya satu jalur. Apalagi saat jam sibuk, kemacetan makin parah,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Michael (29), warga Bogor yang bekerja di Jakarta, yang merasa kondisi ini sudah berlangsung lama. “Kadang bingung cari jalan, kalau mepet kiri kena gerobak, kalau ke kanan kena kendaraan,” keluhnya.
Michael dan banyak warga lainnya berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini. “Pemerintah harus punya solusi yang jelas dan tegas, agar kemacetan ini tidak terus-terusan terjadi,” pungkas Michael. Situasi ini menuntut perhatian serius dari pihak terkait untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi PKL dengan kenyamanan dan kelancaran lalu lintas.
 
  
 
 Home
Home
 
							