Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), mengumumkan langkah strategis pasca gencatan senjata antara Hamas dan Israel. JK menyatakan PMI akan segera mengirimkan bantuan berskala besar untuk warga Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan di Gaza dan Tepi Barat. “Kita baru saja melakukan rapat terkait langkah cepat yang harus diambil untuk membantu rakyat Palestina,” ujar JK dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Menurut JK, pihak Hamas telah meminta bantuan obat-obatan dan perbaikan sarana kesehatan, terutama Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Selain itu, PMI juga berkoordinasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) untuk merehabilitasi fasilitas rumah sakit yang sebelumnya dikelola oleh MER-C. JK menyebut kerja sama dengan Bulan Sabit Merah Palestina juga akan segera dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak.
Salah satu langkah penting yang direncanakan adalah penggalangan dana internasional. JK mengungkapkan PMI akan mengajak masyarakat dari negara-negara besar untuk berkontribusi membantu rakyat Palestina. “Kita siap selalu, dan dalam waktu dekat akan mengirim bantuan sesegera mungkin,” kata JK. Mengenai besaran bantuan, JK memastikan jumlahnya akan signifikan mengingat dampak konflik yang cukup besar.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menegaskan tidak ada pembicaraan soal relokasi warga Gaza ke Indonesia. Ia menyatakan fokus pemerintah saat ini adalah penyaluran bantuan kemanusiaan, bukan relokasi. “Rekonstruksi di Gaza tidak bisa dijadikan alasan untuk merelokasi warga dari negaranya,” pungkas Anis.