Harga emas perhiasan di Indonesia menunjukkan tren penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu pemicunya adalah turunnya harga emas dunia di pasar spot dan berjangka. Pekan lalu, harga emas global anjlok hingga 1,5% menjadi USD 3.277,17 per ons, dan berlanjut turun 2,8% selama dua pekan berturut-turut. Hal ini turut menyeret harga emas Antam di pasar domestik yang dalam tiga hari terakhir telah terkoreksi total sebesar Rp 48.000 per gram.
Kondisi ini berdampak langsung pada harga emas perhiasan di berbagai toko besar di Indonesia. Di Raja Emas Indonesia, misalnya, harga emas kadar 24K (kadar tertinggi) hari ini mencapai Rp 1.650.000 per gram, sementara versi 24K standar dipatok Rp 1.540.000. Di Laku Emas, harga emas 24K tercatat Rp 1.550.000 per gram, dengan penurunan bertahap sesuai kadar karat. Perbedaan harga dipengaruhi oleh ongkos produksi, model perhiasan, dan lokasi penjualan.
Fluktuasi harga emas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, seperti kondisi pasar internasional, kebijakan bank sentral dunia, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, serta pasokan dan permintaan emas secara umum. Ketika Dolar menguat dan suku bunga naik, harga emas biasanya ikut melemah. Di dalam negeri, kebijakan impor, ongkos produksi, serta tren pasar juga berperan penting.
Bagi masyarakat dan investor, penting untuk memantau perkembangan harga sebelum membeli atau menjual emas perhiasan. Bandingkan harga dari berbagai toko, perhatikan kadar karat, biaya pembuatan, dan pastikan toko emas memiliki reputasi baik. Simpan sertifikat keaslian dan bukti pembelian dengan rapi. Emas memang tetap menjadi aset aman, tetapi keputusan terbaik datang dari informasi yang akurat dan riset yang matang.