Home
Mentan Amran mengungkapkan bahwa impor ini merupakan langkah strategis untuk menjamin ketersediaan susu di pasar domestik. Melalui program MBG, pemerintah berupaya menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, agar mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. “Kami akan kawal proses ini dengan ketat untuk memastikan keamanan pasokan,” ujar Amran.
Selain upaya impor, Amran menjelaskan bahwa program MBG juga akan didukung melalui pemberdayaan tingkat rumah tangga. Program ini melibatkan pekarangan pangan bergizi, di mana setiap rumah tangga dapat memanfaatkan lahan pekarangan mereka untuk menanam tanaman pangan. Dengan pendekatan ini, diharapkan setiap keluarga dapat mencukupi kebutuhan gizi harian mereka dari hasil kebun sendiri.
Untuk mendukung inisiatif ini, pemerintah akan membagikan benih dan bibit unggul kepada masyarakat. Amran menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dioptimalkan untuk menanam sayur-sayuran, umbi-umbian, hingga ternak kecil seperti ayam, bebek, dan ikan lele. Hal ini bertujuan agar keluarga tidak hanya bergantung pada pasar, tetapi juga mampu memproduksi sumber gizi secara mandiri.
Melalui kolaborasi antara impor susu dan program pekarangan pangan bergizi, Mentan berharap program Makan Bergizi Gratis dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan tangguh secara ekonomi. “Dengan kombinasi impor dan produksi lokal, kita bisa membangun ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Amran.
