Sopian Daulai Nadeak, guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, memutuskan mengundurkan diri setelah mengetahui dirinya dilaporkan orangtua seorang siswa ke Polrestabes Medan. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan penganiayaan terhadap siswa berinisial Y, tuduhan yang dibantah tegas oleh Sopian. Ia mengaku mundur sekitar 14 Oktober 2025 untuk menjaga kondusivitas sekolah dan memusatkan perhatian pada proses hukum yang harus dijalaninya. “Saya resign untuk menenangkan diri dan fokus,” ujarnya saat dihubungi, Senin (3/11/2025).
Kasus ini kemudian menjadi perhatian publik dan pemerintah daerah. Sopian mengatakan dirinya dipanggil oleh Wakil Wali Kota Binjai untuk memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Setelah mendengar uraian lengkap dari Sopian, pemerintah kota menyatakan siap memberikan dukungan. Dukungan serupa juga datang dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara, yang menurut Sopian menilai dirinya tidak bersalah dan menyarankan agar ia kembali mengajar setelah masalah ini selesai.
Peristiwa yang memicu laporan tersebut terjadi ketika Sopian berusaha mencegah bentrokan antara dua kelompok siswa pada Rabu (3/9/2025). Saat mencoba meredakan keadaan, Y justru bereaksi dengan agresif. Situasi memanas ketika ayah sambung Y ikut hadir dan terlibat perselisihan, hingga Sopian dipukul dari belakang oleh Y. Meski tidak ditemukan bukti penganiayaan oleh Sopian, keluarga siswa tetap melayangkan tuduhan dan Sopian bahkan sempat menjadi korban pengeroyokan.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, turut memberi perhatian terhadap kasus ini. Ia berharap permasalahan dapat diselesaikan secara damai oleh pihak sekolah dan keluarga siswa. Namun, Bobby memastikan pemerintah provinsi siap memberikan pendampingan penuh kepada Sopian apabila proses hukum tetap berlanjut. Sopian sendiri menyatakan keinginannya untuk kembali mengajar setelah persoalan ini tuntas.

