Titik Terang > NASIONAL > Anggaran Makan Bergizi Dipangkas: Orang Tua Bersuara, Pemerintah Bertahan

Anggaran Makan Bergizi Dipangkas: Orang Tua Bersuara, Pemerintah Bertahan

Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya Rp15 ribu per anak per hari kini dipangkas menjadi Rp10 ribu. Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah menimbang rata-rata jumlah anak dalam keluarga menengah ke bawah, yaitu tiga hingga empat anak. Dengan skema baru ini, bantuan yang diterima setiap keluarga mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari. Prabowo meyakini langkah ini masih cukup dengan tambahan program bantuan sosial lainnya seperti PKH.

Namun, beberapa orang tua penerima manfaat program ini merasa anggaran tersebut belum memadai. Anastasya (29), seorang ibu dari anak usia dini di Jakarta, menilai Rp10 ribu per hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Ia menyoroti tingginya harga pangan, seperti telur dan sayur, yang menyulitkan pemenuhan gizi lengkap. “Dengan Rp10 ribu, paling mentok cuma nasi, sayur, dan telur. Itu tidak cukup untuk pertumbuhan optimal anak-anak,” ungkapnya.

Di sisi lain, Laily (34), ibu dua anak, berpendapat anggaran Rp10 ribu per hari masih bisa mencukupi asalkan digunakan secara efektif. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang tepat sasaran agar bantuan benar-benar diterima oleh keluarga yang membutuhkan. “Kalau dibandingkan dengan anak jajan camilan tidak sehat, tentu program ini jauh lebih bermanfaat,” ujarnya. Meski begitu, ia tetap berharap pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran agar kualitas makanan yang disediakan lebih baik.

Perdebatan terkait efektivitas anggaran MBG terus bergulir di tengah masyarakat. Sebagian besar orang tua berharap pemerintah mempertimbangkan kembali nominal bantuan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak secara optimal, terutama dalam situasi harga pangan yang terus meningkat. Pemerintah diharapkan mendengar aspirasi masyarakat sembari memastikan program ini tetap berjalan untuk membantu keluarga prasejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *