Sebanyak 22 anak diamankan oleh Polrestro Tangerang Kota usai diduga terlibat dalam insiden kerusuhan dan penghadangan truk tambang di proyek strategis nasional Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten. Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menyampaikan bahwa para anak tersebut dibawa ke kantor polisi untuk menjaga keamanan setelah mereka menolak imbauan petugas untuk membubarkan diri. “Mereka tetap kami perlakukan baik, diberi makan dan minum, sambil menunggu orang tua mereka datang menjemput,” kata Zain, Jumat (8/11).
Kerusuhan itu bermula ketika sejumlah anak dan remaja menyerang petugas serta melakukan aksi pembakaran ban di jalan, bahkan mengabaikan imbauan aparat untuk menghentikan kerusuhan. Tindakan pengamanan ini dilakukan sebagai langkah pencegahan setelah terjadi aksi blokade jalan dan perusakan truk tambang oleh warga sekitar yang memprotes lalu lintas truk tambang di kawasan tersebut.
Aksi warga dan sejumlah anak muda tersebut diduga dipicu oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anak warga setempat. Insiden ini menimbulkan amarah warga yang kemudian melakukan penghadangan dan merusak beberapa truk tambang, seperti menghancurkan kaca, mengempesi ban, dan bahkan membakar salah satu truk. Situasi ini membuat pihak kepolisian dan pemerintah setempat mengambil langkah tegas untuk mencegah konflik semakin meluas.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang juga menerapkan penyekatan sementara terhadap aktivitas truk tambang di wilayah tersebut selama tiga hari ke depan. Menurut Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik, penyekatan dilakukan bersama TNI-Polri di titik-titik strategis, termasuk di perbatasan Tangerang-Serang dan Exit Tol Benda. “Selain penyekatan, kami juga telah memasang portal pembatas dan speed trap untuk memastikan keselamatan pengguna jalan,” ujar Taufik, menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak untuk menjaga ketertiban di kawasan PIK 2.