Medan –
SMA PABA Binjai kembali menggelar studi experiental learning ke Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Kamis (23/11/2023). Kegiatan ini merupakan rangkaian serial program SEL EKSIS (Studi Experiental learning Eksperimen Kreatif Sinergi Inovasi Sukses) edisi tahun akademik 2023-2024.
Para pelajar ini tidak hanya mendapatkan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, ekonomi, dan politik Jepang, tetapi juga menyoroti aspek kunci sistem pendidikan yang menjadi landasan kuat perkembangan masyarakat Jepang.
Selama kunjungan, para pelajar diajak untuk memahami secara rinci keutamaan pendidikan di Jepang, terutama dalam pembentukan karakter dan moral sejak usia dini. Dalam interaksi mereka dengan para ahli pendidikan Jepang, para pelajar mendapati bahwa fondasi kuat ini telah memainkan peran penting dalam mengantarkan Jepang menjadi negara maju yang menjadi pusat perhatian dunia.
Menurut salah satu peserta kegiatan, Bunga Syahira, ia tidak hanya jadi mengetahui tentang Jepang sebagai Negara maju tapi juga sebab-sebab yang mendukung dan faktor kuncinya. Karakter dan kedisiplinan diantaranya. Yang menurutnya ini juga harusnya sangat mungkin dilakukan di Indonesia. “Sejak usia dini masyarakat Jepang sangat ditekankan untuk mandiri dan disiplin. Di Indonesia juga sih. Bedanya mereka diberikan kedaulatan dan kebebasan untuk melayani dirinya sendiri, bukan bebas menuntut pelayanan dan nuntut dibuatin aturan yang hanya sesuai selera pribadi”. Tuturnya
Mereka diajarkan bagaimana membuat jadwal piket kebersihan dan piket layanan kelas yang sederhana namun efektif dan berdampak. Siswa mendapatkan layanan terbaik karena karakternya sendiri yang bisa mereka kendalikan bukan sesuatu dari luar kendali dirinya.
Jika mereka butuh keranjang sampah atau alat kebersihan lainnya maka siswa akan mengusulkan ke pihak sekolah, tapi tetap yang harus tertib membuang sampah adalah siswa itu sendiri.
Di Jepang pemerintah, utamanya Kaisar adalah figur istimewa yang sangat dihormati. Kaisar melalui perdana menterinya akan menjamin hak-hak rakyat dengan kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat. Dengan demikian tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah Jepang sangat tinggi.
Menurut Konsul Muda Asano Shunya, yang menerima kunjungan pelajar SMA PABA Binjai di Konsulat Jenderal Jepang, Indonesia termasuk Negara terbesar ke-5 untuk student exchange ke Jepang dengan jumlah 5.792 orang melalui Kementerian Pendidikan (MEXT) dengan beasiswa yang difasilitasi pemerintah Jepang. Ini menunjukan hubungan kerjasama Indonesia-Jepang di bidang pendidikan sangat erat.
SMA PABA Binjai melalui Kabid. Riset Pengembangan dan Luar Lembaga, Irvan Satria mengungkapkan akan menutup program SEL EKSIS dengan proyek jelang akhir periode akademik yakni ‘edu festival’ pada Februari 2024 dengan mengkolaborasikan semua mitra strategisnya melalui pertukaran pelajar ke luar negeri, proyek sosial, human security dan digitalisasi akademik yang kesemuanya dimotori oleh siswa.
“Ukuran pencapaian kita itu kan kompetensi peserta didik. Jadi ya kita harus memberikan peran strategis kepada siswa, baik melalui OSIS maupun club ekstrakurikuler yang ada. Dengan begitu kita bisa ukur sudah sampai dimana dalam menjalankan program”. Pungkasnya. (*)