Home
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan penanganan kawasan Belawan di Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan banjir rob. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa penyelesaian ini sejalan dengan visi Kementerian PUPR 2030, yang bertujuan untuk menghapuskan kawasan permukiman kumuh hingga 0 hektare. Penataan permukiman kumuh dilakukan dengan memperhatikan keselarasan fungsi kota, lingkungan, serta kearifan lokal.
Penanganan kawasan Belawan merupakan bagian dari program Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) yang diinstruksikan oleh Presiden melalui Inpres No. 4 Tahun 2022. Kawasan ini dinilai memerlukan perhatian khusus karena lingkungan yang tidak layak huni dan sering terkena banjir rob akibat lokasinya diapit muara Sungai Belawan dan Deli. Pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti tanggul dan pompa air, telah selesai pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, mengungkapkan bahwa penanganan kawasan Belawan dilakukan secara bertahap hingga 2029. Pada tahap pertama yang berlangsung dari 2022 hingga 2024, dilakukan pembangunan pintu air, rumah pompa, dan peningkatan infrastruktur lainnya untuk mengurangi dampak banjir rob. Total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp25,6 miliar, dengan ruang lingkup pekerjaan yang meliputi pembangunan drainase kolektor, box culvert, serta parapet tanggul.
Selain pembangunan infrastruktur fisik, Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, menambahkan bahwa program penataan juga melibatkan pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan pihak swasta. Program Corporate Social Responsibility (CSR) turut berperan dalam mengembangkan konsep Kampung Ramah Air, Kampung Sejahtera, Kampung Hijau, dan Kampung Tangguh untuk menciptakan lingkungan yang sehat, berkelanjutan, serta mandiri secara ekonomi.
