Home
Pemerintah Inggris mengumumkan penambahan dana sebesar £4 juta atau sekitar Rp 77,2 miliar untuk membantu pembersihan sekitar 7.500 ton amunisi yang belum meledak di Gaza. Dana tersebut akan disalurkan melalui Badan Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) guna mempercepat proses pembersihan ranjau darat, bom curah, dan amunisi sisa perang yang menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyebut bahwa pembersihan bom dan amunisi tak meledak merupakan langkah penting untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza secara lancar. “Situasi di Gaza sangat memprihatinkan tanpa dukungan kemanusiaan vital yang mereka butuhkan,” ujar Menteri Luar Negeri Yvette Cooper, seperti dikutip AFP, Jumat (31/10/2025). Ia menegaskan bahwa Inggris akan melakukan segala upaya agar Gaza dapat segera menerima bantuan dalam jumlah besar.
Sebelumnya, LSM Handicap International memperkirakan sekitar 70.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza selama perang berlangsung. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Inggris, sekitar 10 persen di antaranya atau sekitar 7.500 ton gagal meledak, sehingga menimbulkan risiko besar bagi warga sipil serta menghambat upaya kemanusiaan di lapangan.
Dalam kunjungannya ke markas organisasi pembersih ranjau HALO di Inggris barat daya, Menlu Cooper juga bertemu perwakilan Kelompok Penasihat Ranjau (MAG) dan UNMAS. Kedua LSM asal Inggris itu diketahui menangani sekitar 69 persen pembersihan ranjau sipil di dunia dengan dukungan UNMAS. Pendanaan baru ini merupakan bagian dari total bantuan luar negeri Inggris senilai £116 juta yang dialokasikan untuk wilayah Palestina pada tahun anggaran 2025.
