Titik Terang > MEBIDANG > MEDAN > Cagub Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Jadi Korban Pelemparan Usai Debat Kedua, Polda Sumut Akan Panggil 13 November

Cagub Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Jadi Korban Pelemparan Usai Debat Kedua, Polda Sumut Akan Panggil 13 November

Medan, 8 November 2024 – Pasangan calon Gubernur Sumatera Utara (Cagub Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution, dan nomor urut 2, Edy Rahmayadi, menjadi korban pelemparan usai berlangsungnya debat kedua Pilkada Sumut, Kamis (7/11/2024). Pelemparan ini terjadi di sekitar lokasi acara debat, yang mengundang perhatian publik. Menanggapi insiden tersebut, Polda Sumut berencana memanggil kedua pasangan calon pada 13 November 2024 untuk membahas kesiapan debat ketiga dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan.

Kombes Hadi Wahyudi, Kepala Bidang Humas Polda Sumut, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan dengan kedua paslon untuk memastikan kesiapan dan pengamanan pada debat ketiga Pilgub Sumut. “Polda Sumut akan mengundang kedua pasangan calon untuk membahas kesiapan debat ketiga pada 13 November 2024, guna mengantisipasi kembali terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Hadi, dilansir dari detikSumut. Ia juga menambahkan bahwa Polda Sumut telah melakukan pengamanan ketat sejak awal untuk kedua paslon selama masa kampanye.

Hadi menegaskan bahwa pengamanan dan pengawalan terhadap kedua pasangan calon merupakan tanggung jawab penuh polisi. “Tim pengamanan dan pengawalan Polri melekat pada setiap paslon, itu adalah tanggung jawab kami,” jelasnya. Pihak kepolisian, menurutnya, telah menugaskan petugas untuk mengawal kedua paslon dengan ketat guna mencegah terjadinya insiden serupa yang bisa mengganggu kelancaran proses demokrasi.

Polisi kini tengah mengusut kasus pelemparan ini. Hadi menjelaskan bahwa Polrestabes Medan sudah menangani kasus tersebut dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Polisi menindaklanjuti pengaduan dari paslon Gubsu nomor urut 1 dan 2. Semua proses penyelidikan dilakukan Polrestabes Medan,” tandasnya. Insiden ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya potensi gangguan keamanan dalam proses Pilgub Sumut yang dapat merusak citra pemilu yang damai dan bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *