Titik Terang > MEBIDANG > LANGKAT > Warga Protes, Rindu Alam Kenakan Tarif Mandi Di Aliran Sungai Bukit Lawang

Warga Protes, Rindu Alam Kenakan Tarif Mandi Di Aliran Sungai Bukit Lawang

LANGKAT – Titikterang | Sejumlah kalangan masyarakat Bahorok, Kabupaten Langkat, protes atas penerapan tarif mandi di aliran Sungai Bukit Lawang oleh pihak Hotel Rindu Alam.

Masyarakat menilai, penerapan tarif mandi di sungai oleh manajemen Rindu Alam tidak memiliki dasar. Sehingga kutipan tersebut terindikasi pungutan liar (Pungli).

Persoalan ini ramai jadi perbincangan di media sosial. Salah satu netizen, Hasan Basri, yang diketahui warga Bahorok, dalam postingannya menegaskan, bahwa Rindu Alam hanya mendapat izin perhotelan bukan mengelola sungai.

Dari laman medsos pribadinya, yang terpantau pada Jumat (4/7), Hasan Basri menyampaikan rasa kekecewaannya atas penetapan tarif tersebut. “Kalau setiap pengusaha hotel melakukan seperti ini, mau jadi apa Bukit Lawang ke depan,” tegasnya.

Dia juga mengakui, kalau dirinya sudah datang menemui menejer Rindu Alam untuk mempertanyakan penetapan tarif mandi di aliran Sungai Bukit Lawang tersebut. “Managernya menjawab, ini peraturan kami. Saya jawab kalian tidak berhak mengkavling sungai ini,” tulis Hasan Basri.

Hasan Basri juga mengambil video ketika bertanya kepada sekuriti Rindu Alam. Dari percakapan mereka, disebutkan uang yang dikutip sebesar Rp15 ribu merupakan pungutan kebersihan.

Koordinator perpajakan Kecamatan Bahorok Tugianto, kepada wartawan, mengaku tidak mengetahui adanya tarif masuk lokasi wisata sungai Rindu Alam Hotel. “Ngeri yoo. Awak malah gak tau sudah ada tarif itu,” ujar Tugianto.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Nur Elly Rambe, kepada wartawan, mengakui sudah menegur pihak management Rindu Alam Hotel Bukit Lawang. “Saya sudah komunikasi ke pihak hotel,” ucap Nur Elly.

Nur Elly Rambe juga membantah jika pihaknya memberikan instruksi ke pihak hotel dengan tujuan menerima PAD dari tarif masuk tersebut. “Tidak ada instruksi dan tidak ada PAD dari situ,” tegasnya.

“Saya tadi sudah tegur manajernya pak, dan saya bilang itu kalian tak bisa buat dana untuk kebersihan Rp15 ribu per kepala,” tambahnya.

Terpisah perwakilan Management Rindu Alam Hotel, Delta Ria Surbakti, mengucapkan permintaan maaf atas kesalah pahaman sehingga viral di media sosial.

“Saya baru mengetahui hal ini, Kami meminta maaf atas kesalahpahaman ini. Maksudnya tarif masuk tersebut bukan di lokasi sungai, ada kesalahan penulisan di banner tersebut. Itu untuk tamu yang tidak menginap dan menggunakan areal pekarangan Rindu Alam Hotel,” sebutnya.

“Bagi pengunjung yang ingin melakukan kegiatan di lokasi areal Rindu Alam Hotel, seperti retreat atau acara outbound di atas 30 orang, memang kami kenakan uang kebersihan Rp15.000/orang. Seperti kebersihan kamar mandi dan kebersihan halaman, namun demikian saya sudah instruksikan banner tersebut dicopot,” ujarnya. (TP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *