Titik Terang > MEBIDANG > LANGKAT > Kisah Pilu Lansia 72 Tahun Asal Langkat Yang Luput Dari Perhatian Pemerintah

Kisah Pilu Lansia 72 Tahun Asal Langkat Yang Luput Dari Perhatian Pemerintah

LANGKAT – Titikterang | Kisah pilu Matani, lansia 72 tahun, warga lingkungan 1, Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, hidup dalam kondisi memprihatinkan luput dari perhatian pemerintah.

Sudah seharusnya, Matani di usia senja menikmati ketenangan dan kenyamanan hidup. Namun realitas yang ia hadapi justru sebaliknya.

Matani, pekerjaan sehari-hari membersihkan kebun milik warga sekitar, dengan penghasilan Rp200.000 per bulan, tentu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia juga menyambi menjadi tukang kusuk. Dulunya ia bekerja sebagai pengeruk pasir di Sungai Wampu, namun dikarenakan usia sudah tua, ia tidak bisa lagi bekerja sebagai pengeruk pasir.

Rumah yang menjadi tempat tinggal Matani juga jauh dari kata layak. Dinding papan sudah lapuk termakan usia, atap bocor, dan tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai serta tidak memiliki kompor gas.

Informasi dari warga sekitar, Matani sebagai sosok yang sabar dan tidak pernah mengeluh, meskipun jelas terlihat bahwa ia sangat membutuhkan bantuan. Hingga kini, belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Langkat maupun lembaga sosial terkait perbaikan kediaman Matani ataupun kebutuhan pokok seharian.

Melihat kondisi Matani yang sangat membutuhkan bantuan, baik perbaikan rumah, kebutuhan pokok sehari-hari, hingga dukungan lainnya, Pemerintah Kabupaten Langkat diharapkan segera peduli dengan kondisinya.

Mendengar nasib pilu Matani, Koordinator Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Sumut, Abdul Rahim kepada wartawan, Sabtu (19/4) mengatakan, masyarakat yang memiliki kepedulian sosial diharapkan dapat turut serta meringankan beban hidup beliau. Pemerintah Kabupaten Langkat diharapkan segera melakukan bedah rumah.

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, lembaga sosial, ataupun masyarakat umum untuk membantu Pak Matani, ” ujar Abdul Rahim.

Sementara, Bupati Langkat Syah Afandin yang juga merupakan Ketua PAN Sumut saat dikonfirmasi awak media menyikapi kisah pilu Matani menyatakan keprihatinannya dan menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah konkret untuk memberikan bantuan. Beliau langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk meninjau kondisi rumah Matani dan memberikan bantuan yang diperlukan.

“Saya  instruksikan Kadis Sosial untuk meninjau kediaman Matani dan segera memberikan bantuan yang diperlukan,” ujar Syah Afandin. (tp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *