Block "iklan-atas" not found

Titik Terang > HUKUM & KRIMINAL > Nenek Pencuri Bawang Dikeroyok di Pasar, Tragedi Kemanusiaan di Tengah Ketimpangan Sosial

Nenek Pencuri Bawang Dikeroyok di Pasar, Tragedi Kemanusiaan di Tengah Ketimpangan Sosial

Pagi masih gelap saat Pasar Mangu, Boyolali, menjadi arena kekerasan yang memilukan. Seorang nenek berusia 67 tahun, Mak Siti, ditangkap warga setelah mencuri lima kilogram bawang merah. Bukannya diserahkan ke pihak berwajib, Mak Siti justru menjadi sasaran amuk massa. Tubuh ringkihnya dihajar hingga berdarah, tergeletak di lantai pasar dengan pakaian dan hijab yang basah oleh luka. Tangis dan darah bercampur jadi saksi bisu kejamnya perlakuan terhadap mereka yang lemah.

Polisi akhirnya datang dan membawa Mak Siti untuk diperiksa. Di hadapan aparat, ia mengaku mencuri karena tak punya pilihan. Hidup sebatang kara, tanpa pekerjaan dan tanpa keluarga yang menopang, ia hanya ingin bertahan hidup. “Saya lapar, Pak. Sudah berhari-hari,” katanya lirih. Bukan senjata yang ia bawa, bukan niat jahat yang mendorongnya, melainkan rasa lapar yang tak tertahankan.

Peristiwa ini memantik pertanyaan besar tentang keadilan sosial di negeri ini. Ketika seorang nenek miskin dipukuli karena mencuri bawang, para koruptor yang mencuri uang negara hingga triliunan rupiah justru hidup dalam kemewahan, dijaga, bahkan dihormati. Di negeri yang katanya menjunjung tinggi sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, nyatanya keadilan lebih mudah diakses oleh yang punya kuasa, bukan oleh yang kelaparan.

Tragedi Mak Siti bukan hanya tentang pencurian kecil, tapi tentang sistem yang gagal mengulurkan tangan pada rakyat paling lemah. Ia mencuri untuk hidup, bukan untuk kaya. Namun hukum—dan masyarakat—seringkali lebih cepat menghukum yang tak berdaya ketimbang menyentuh mereka yang merampas hak jutaan orang. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal kemanusiaan. Dan hari itu, kita semua gagal menjadi manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *