Titik Terang > HUKUM & KRIMINAL > Miris! Balita dan Ibunya Dibunuh oleh Sang Ayah Karena Terlilit Pinjaman Online

Miris! Balita dan Ibunya Dibunuh oleh Sang Ayah Karena Terlilit Pinjaman Online

Kasus tragis terjadi di Cirendeu, Tangerang Selatan, ketika seorang balita berinisial AH (3) dan ibunya, YL (28), ditemukan tewas akibat perbuatan AF (31), suami sekaligus ayah korban. Setelah membunuh istri dan anaknya, AF mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Peristiwa ini diduga dipicu oleh tekanan ekonomi akibat utang dari pinjaman online (pinjol). Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati, menyebut kasus ini sebagai potret kerapuhan keluarga akibat tekanan ekonomi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, apalagi jika benar bahwa sang balita menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri,” ujar Ai Maryati. Ia menjelaskan bahwa persoalan ekonomi seringkali memicu konflik rumah tangga, dan dalam situasi seperti ini, anak-anak menjadi pihak paling rentan. Menurutnya, kemiskinan dan kerentanan ekonomi merupakan penyebab utama dalam tragedi seperti ini.

Dari hasil investigasi polisi, jasad YL dan AH ditemukan dalam keadaan terbaring kaku di dalam rumah pada Minggu (15/12) pukul 11.00 WIB, sementara AF ditemukan tergantung di dapur. Digital forensik mengungkap bahwa AF terlilit utang besar akibat pinjaman online dan judi daring. Bahkan, ia pernah mengirim email ke Bank Indonesia mengaku tak mampu melunasi utangnya. “Dari pemeriksaan, AF lebih dulu mencekik YL dan AH sebelum melakukan bunuh diri,” jelas Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin.

Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya tekanan ekonomi dalam keluarga. Ai Maryati menyebut tindakan AF tidak hanya kejahatan kemanusiaan tetapi juga pelanggaran hak asasi manusia berat, terutama terhadap anak. “Balita itu belum memahami masalah orang dewasa, tetapi harus menerima perlakuan yang mengakhiri hidupnya. Ini adalah pelanggaran HAM yang luar biasa,” ujarnya. KPAI mendorong agar pemerintah lebih serius mengatur dan mengawasi pinjaman online serta memperkuat perlindungan sosial untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *