Home
Tafahum Sumut bersama PD Bilal Mayit Indonesia (BMI) Kotamadya Medan kembali menunjukkan komitmen mereka dalam pelayanan keummatan, khususnya pada bidang fardhu kifayah. Kolaborasi dua organisasi ini tampak dalam penanganan fardhu kifayah almarhum Taslim Desri bin Safarudin, warga Jl. Karya Gang Perdamaian, Link 5, Kelurahan Karang Berombak, Sei Agul, yang wafat pada usia 60 tahun.
Ketua Tafahum Sumut, Drs. Zakaria Koto, ZA, menegaskan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan antara komunitas dan para bilal mayit, terutama di tengah semakin langkanya bilal dari kalangan muda. Ia menekankan perlunya komunikasi yang erat antarorganisasi agar kebutuhan tenaga bilal dapat segera diselesaikan tanpa kendala.
Zakaria juga mendorong diadakannya pelatihan fardhu kifayah khusus generasi muda sebagai upaya regenerasi. Menurutnya, pembinaan seperti ini adalah langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan pelayanan umat di masa mendatang.
Dukungan senada datang dari Ketua PD BMI Kotamadya Medan, Amir Husin, yang menilai kerja sama ini harus terus dijaga agar tidak terputus. Ia menegaskan bahwa tugas bilal mayit merupakan bentuk pelayanan mulia dalam Islam. Amir Husin sendiri dikenal sebagai pengusaha perlengkapan fardhu kifayah di Medan melalui usaha bernama Laa Tahzan.
Di sisi keluarga, istri almarhum, Eti Windari, yang merupakan guru di SMP Negeri 11 Brayan, terlihat tegar menghadapi musibah ini. Lima anak yang ditinggalkan—empat laki-laki dan satu perempuan—juga tampak berusaha tetap kuat dalam suasana duka.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bahwa semangat gotong royong dalam pelayanan umat tetap hidup dan perlu terus dikuatkan, terutama dalam urusan fardhu kifayah yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
