Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Kamis malam (12/9/2024) telah mengakibatkan banjir di empat kelurahan, yakni Kelurahan Hamdan, Aur, Sukaraja, dan Sei Mati. Banjir yang melanda wilayah-wilayah tersebut mengakibatkan rumah-rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter, meski saat ini air mulai berangsur surut menjadi sekitar 40 sentimeter.
Menurut Kepala Bidang II Pusat Data Laporan (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, Barito Ritonga, penyebab banjir ini adalah intensitas curah hujan yang tinggi serta aliran air dari gunung. “Kami telah mengerahkan dua perahu karet untuk mengevakuasi warga dan menyediakan bantuan makan tanggap bencana kepada 520 warga di Kelurahan Hamdan dan Aur,” jelasnya.
Saat ini, warga mulai kembali ke rumah mereka untuk melakukan pembersihan setelah banjir surut. Meskipun demikian, masih ada sebagian warga yang tetap mengungsi. BPBD Medan tetap siaga di lokasi-lokasi yang sering mengalami banjir. Data terbaru menunjukkan, di Kelurahan Sei Mati, sebanyak 249 rumah terendam dengan 689 jiwa yang harus diungsikan, sedangkan di Kecamatan Sukaraja, 62 rumah terendam dan 300 orang dievakuasi.
Barito Ritonga menambahkan bahwa untuk Kelurahan Hamdan dan Aur, pendataan masih berlangsung. “Saat ini, itu adalah informasi yang bisa kami konfirmasi. Kami terus memantau situasi dan akan memberikan update lebih lanjut jika diperlukan,” katanya.