Binjai –
Sejumlah sekolah di Kota Binjai terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka menyusul cuaca ekstrem yang terus mengguyur wilayah tersebut. Intensitas hujan yang tinggi membuat pemerintah setempat mengambil langkah antisipatif demi keselamatan para siswa.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sofyan Siregar, menyampaikan bahwa keputusan meliburkan sekolah merupakan bentuk kewaspadaan terhadap potensi banjir yang dapat membahayakan aktivitas belajar.
“Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan risiko banjir yang meningkat, kami meminta peserta didik dan para guru tetap waspada. Untuk sementara, pembelajaran dialihkan ke sistem daring,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Sofyan juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan para guru untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran daring tetap berjalan maksimal. Ia meminta agar para pendidik aktif memantau kehadiran siswa serta kondisi mereka, terutama yang terdampak banjir.
“Kepala sekolah harus berkoordinasi dengan guru untuk memastikan siswa mengikuti kelas daring dan mengetahui keadaan mereka masing-masing,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini bersifat sementara, namun dapat diperpanjang bila cuaca ekstrem masih berlanjut.
“Kita lihat perkembangan di lapangan. Kalau kondisi memungkinkan, sekolah akan kembali dibuka. Untuk saat ini, keselamatan siswa tetap menjadi prioritas,” tutupnya.

