Medan – Membeli mobil baru seharusnya menjadi momen kebahagiaan yang dinanti-nanti. Namun, bagi Anta Kusuma, pengalaman ini justru berbalik menjadi sebuah mimpi buruk. Kisahnya bermula dari rayuan manis seorang sales Chery PT.ORIENTAL GROUP di Jl. Sisingamangaraja No.32, Kec. Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara, berujung pada kekecewaan mendalam. Mobil barunya harus menjalani pembongkaran hanya dalam hitungan minggu, sebuah awal yang sangat tidak menyenangkan bagi seorang konsumen.
Semuanya berawal dari pembicaraan dengan seorang sales Chery bernama Arysah. Dengan bujukan yang meyakinkan, Arysah akhirnya berhasil membuat Anta Kusuma melakukan booking fee sebesar Rp 5 juta untuk unit Chery Omoda E5 Pure warna putih sekitar tanggal 8-9 September 2025. Saat itu, Anta memahami bahwa unit warna putih akan diambil dari stok yang ada di Pekanbaru.
“Sales Chery, Arysah, memberikan janji yang manis. Saya pun memutuskan untuk membooking unit Omoda E5 dengan warna putih,” kenang Anta.
Ia mendapat informasi bahwa unit mobil akan turun kira-kira dalam waktu seminggu. Perasaan antusias menyelimutinya saat menunggu kedatangan mobil impian tersebut.
Selang kira-kira seminggu, harapan Anta sedikit tercoreng. Sales Chery tersebut menelepon dan menyampaikan bahwa unit warna putih dari Pekanbaru ternyata bermasalah. Alih-alih mendapatkan unit yang dipesan, Anta justru mendapat tawaran untuk mengganti dengan warna hitam.
“Warna hitam juga bagus kok, keren juga kok, dan yang penting ‘TIDAK BERMASALAH’ alias ok unitnya,” begitu kira-kira rayuan yang kembali diucapkan Arysah, menurut penuturan Anta. Mendengar penekanan pada kata “tidak bermasalah”, hati Anta pun luluh. Ia akhirnya menyetujui untuk mengambil unit Omoda E5 dengan warna hitam, berharap semua akan berjalan lancar.
Hari yang dinantikan pun tiba. Pada tanggal 27 September 2025, sekitar pukul 17.30, Anta menyelesaikan seluruh proses administrasi di showroom Chery di Jl. Sisingamangaraja. Sebelum membawa pulang mobilnya, ia melakukan pengecekan akhir. Saat itulah, ia menemukan masalah pada hidrolik spion yang tidak berfungsi dengan normal.
Menanggapi temuan ini, sales dan supervisornya memberikan respons yang terkesan menganggap remeh. “Gpp pak bawa aja, itu yang masalah spionnya kita pesan aja yang baru, ntar kalau sudah sampai kita ganti dengan yang baru,” ujar Anta menirukan perkataan mereka.
Janji penggantian spion baru akhirnya dipenuhi. Sekitar tanggal 14 Oktober 2025, bagian spion yang baru tiba di bengkel resmi Chery di Jl. Amplas. Namun, harapan untuk perbaikan sederhana sirna sudah. Setelah spion baru terpasang, masalah sesungguhnya justru terkuak.
Kepala teknisi di bengkel, yang bernama Pak Fika, menyampaikan diagnosis yang mengejutkan. “Bukan spionnya melainkan rangkaian kelistrikan mobil tersebut, yang katanya ada korsleting kelistrikannya,” jelas Anta.
Demi memperbaiki korsleting tersebut, pihak bengkel terpaksa membongkar bagian-bagian penting dari mobil baru Anta. Tindakan ini jelas meninggalkan luka di hati pemiliknya.
“Modulnya bermasalah, kurang arus. Mobil tadi pun sudah habis dibongkar semua, tak selera lagi liatnya mobil baru sudah dibongkar habis,” keluh Anta dengan nada kecewa.
Terlebih lagi head unitnya sering hang dan restart jika di tautkan dengan android auto.
Ia melihat bagaimana mobil barunya, yang seharusnya masih wangi dan mulus, sudah harus mengalami pembongkaran yang tidak kecil. Meskipun pihak bengkel berjanji akan memperbaiki secara maksimal, kepercayaan Anta sudah pupus dan memberi pesan berfikir sekali lagilah jika anda mau membeli mobil chery, jangan sampai nasibnya sama dengan saya.
Video yang sempat diambil sewaktu pembongkaran mobil
rhonny
 
  
 
 Home
Home
 
							 
							