Titik Terang > MEBIDANG > BBKSDA Lepasliarkan Harimau Sumatera “Senja”

BBKSDA Lepasliarkan Harimau Sumatera “Senja”

 

 

MEDAN- Titikterang | Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara baru saja melepasliarkan 1 (satu) individu Harimau Sumatera (HS) yang biasa dipanggil “Senja” di zona inti TNGL. Pelepasliaran ini merupakan salah satu bentuk upaya penyelamatan satwa liar dari konflik satwa dan manusia dan telah melalui proses rehabilitasi demi tetap mempertahankan sifat keliarannya. 

Pelepasliaran ini dilaksanakan berdekatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-117 pada tanggal 20 Mei  2025, dengan harapan dapat menjadi momentum bersama para pihak melakukan kerja konservasi sumber daya alam yang lebih baik untuk harkat dan martabat bangsa Indonesia. 

Selain itu, pelepasliaran juga dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Mei 2025, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga ekosistem dan seluruh makhluk hidup di dalamnya. Bahwa keanekaragaman hayati bukan hanya warisan, tapi juga harapan masa depan.

Bagi para pihak terkait pelaksana pelepasliaran Harimau Sumatera “senja” ini, merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan kehidupan liar dan menggalang jiwa korsa kebangkitan nasional kita. Harimau sumatera merupakan satwa kharismatik Indonesia yang merupakan top predator penyeimbang ekosistem hutan Sumatera. 

Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara  Novita Kusuma Wardani, S.Hut., M.AP., M.Env, dalam keterangannya melalui pesan siaran, Kamis (22/5) mengatakan, pelepasliaran ini momentum kebangkitan konservasi kehati khususnya di Sumatera. Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah. “Mari dengan semangat jiwa kebangkitan nasional, kita anak-anak bangsa berjuang bersama dengan semangat yang tak pernah padam untuk kelestarian mereka”,jelasnya.

Sedangkan bagi Kepala Balai Besar TN Gunung Leuser, Subhan, SHut, Mau mengatakan,  pelepasliaran harimau sumater “Senja” di Hari Kebangkitan Nasional, mengandung makna bahwa kita kembalikan “Senja” ke alamnya sebagai simbol kebangkitan sejati dimana manusia dan alam bangkit bersama, dalam harmoni dan kebebasan. 

“Senja‟ adalah Harimau Sumatera berjenis kelamin Betina, umur diperkirakan 5 – 6 tahun yang merupakan korban konflik manusia dengan harimau sumatera di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. “Senja” diamankan oleh Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara dan mitra pada tanggal 5 Juni 2024. Satwa kebanggaan bangsa ini selanjutnya, dibawa ke Suaka Satwa (sanctuary) Harimau Sumatera Barumun di Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara untuk perawatan, rehabilitasi dan observasi lebih lanjut. 

Suaka satwa harimau ini merupakan program kerjasama antara Balai Besar KSDA Sumatera Utara dengan Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala Medan. 

Pemeriksaan kesehatan (makro dan mikro) terhadap Harimau “Senja” telah dilakukan oleh tim medis (drh. Anhar Lubis dan drh. Muhammad Agung) pada tanggal 11 November 2024 dan 13 April 2025 untuk mendapatkan informasi kesehatan dan ketiadaan virus yang membahayakan.

Hasil dari pemerikaan kesehatan secara makro, mikro dan perilakunya tersebut, HS “Senja” dinyatakan sehat serta layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya. 

Keberhasilan merawat, merehabilitasi dan mempersiapkan pelepasliaran harimau “Senja” ini oleh Kuslan Nyanaprathama, Pimpinan Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala Medan sebagai terwujudnya “Harmoni, selaras, kesadaran. Semoga di hari Yang penuh makna ini kita selalu hadir dalam Keterjagaan sempurna, sehingga jaya, bersinar meliputi alam kita Indonesia makmur dan membawa keberkahan bagi semua makhluk”,jelasnya.

Pemilihan lokasi pelepasliaran sudah melalui kajian kesesuaian habitat dan populasi harimau sumatera yang dilakukan oleh Balai Besar TN Gunung Leuser bersama mitra. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pelepasliaran HS Senja dengan pertimbangan. Pertama,  lokasi jauh dari pemukiman. Kedua, memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi. Ketiga, sudah ada sebelumnya satwa harimau sumatera yang dilepaskan di sekitar lokasi, yaitu harimau betina (Besti) pada tahun 2023. 

Keempat, ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera, antara lain babi hutan, rusa dan kijang.Kelima, ditemukan jejak harimau sumatera pada lokasi lepas liar. Enam, aktivitas manusia sangat jarang ditemukan di sekitar lokasi lepas liar. 

Kegiatan pelepasliaran menggunakan transportasi helikopter tipe SA 315B Lama  (Aerospatiale) dengan metode long line karena sulitnya medan yang harus ditempuh jika melalui jalur darat. 

Di samping pertimbangan rendahnya aksesibilitas lokasi, penggunaaan helikopter ukuran kecil dengan metode long line di dalam kawasan taman nasional dalam pelepasliaran satwa liar merupakan pilihan tepat karena dapat meminimalkan kerusakan tegakan vegetasi akibat baling- baling maupun kebutuhan helipad. 

 

Bantuan helikopter ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari PT. Agincourt Resources terhadap korservasi keanekaragaman hayati. PT. Agincourt Resources menyatakan dengan bangga telah mendukung dan mengapresiasi keberhasilan para pihak dalam pelepasliaran satu individu harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) “Senja” ke habitat alaminya di kawasan konservasi Kedah, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.(YY/Ml)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *