Desa Lau Simomo, Kecamatan Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara, menjadi fokus survei relawan Baitul Maal ZISWAF (29 April–2 Mei 2025) akibat kondisi warganya yang memprihatinkan. Sebagian besar penduduk desa ini adalah eks-penderita kusta yang tinggal dalam keterbatasan. Survei lapangan mencatat penduduk mayoritas (sekitar 90%) pengidap kusta, yang tinggal di perumahan sangat sederhana. Alam pemukiman penderita kusta Lau Simomo dulunya hanya terdiri dari pondok-pondok darurat berlantaikan tanah dan berdinding bambu, menggambarkan betapa minimnya sarana hidup mereka. Tak banyak yang tahu, desa terpencil ini juga menampung Rumah Sakit Kusta Lau Simomo, meski posisinya agak jauh dari keramaian pemukiman umum.
Pemukiman Lau Simomo sendiri berawal sebagai koloni pengidap kusta sejak 1906. Catatan Belanda menunjukkan saat itu sudah ada ratusan pasien yang dirawat di sini. Kini fungsi lahan tersebut ditingkatkan menjadi RS Kusta milik Provinsi Sumatera Utara dengan kapasitas 60 tempat tidur untuk pasien kusta. Meskipun begitu, akses fisik ke desa dan upaya rehabilitasi mental tetap terbatas. “Saya terenyuh melihat warga di sini hidup dalam keterasingan, kehilangan jari-jemari akibat kusta, dan hampir putus asa,” kata Bapak Iwan Firmansyah, ketua tim relawan.
Kondisi fisik yang menyulitkan itu diperparah oleh stigma sosial yang kuat. Studi menunjukkan pasien kusta sering dikucilkan oleh masyarakat, dan banyak yang mengalami perasaan malu, sedih, dan takut karena stigma tersebut. Sebagian warga yang telah dinyatakan sembuh bahkan enggan kembali ke kampung asalnya karena khawatir mendapat perlakuan buruk. “Kami menemukan banyak lansia dan ibu hamil yang kekurangan dukungan, karena hampir tidak ada tetangga yang berani berdekatan,” ungkap Iwan. Ironisnya, dari sekitar 300 KK warga, hanya 90 KK beragama Islam. Tidak ada dai pendamping yang rutin membimbing ibadah sehari-hari di desa ini, sehingga umat muslim setempat semakin terisolasi.
“Kami sangat membutuhkan perhatian terutama saat Idul Adha,” tegas Ustaz Asli Tarigan, dai penyuluh yang membina enam desa termasuk Lau Simomo. “Warga desa pelosok ini belum pernah merasakan qurban karena keterbatasan ekonomi dan kesehatan.” Pernyataan Ustaz Asli semakin menegaskan betapa warga Lau Simomo perlu kita ulurkan tangan saat momen hari raya ini.
Program Qurban dan Sedekah Daging untuk Pelosok
Menjawab keprihatinan tersebut, Baitul Maal ZISWAF menginisiasi program “Qurban Desa Pelosok” dan “Sedekah Daging”. Melalui program ini, masyarakat diajak berpartisipasi menyumbangkan hewan qurban secara virtual mulai dari Rp50.000 saja. Donasi terkumpul selanjutnya akan dikonversi menjadi hewan qurban yang disembelih dan dagingnya dibagikan kepada para lansia, yatim, dan dhuafa di pelosok-pelosok seperti Lau Simomo. Dengan mekanisme patungan murah meriah ini, harapannya setiap donatur dapat turut mendistribusikan senyum dan harapan di Hari Raya Idul Adha, meski hanya dengan sebagian rezeki kecilnya.
Mari hadirkan kebahagiaan qurban bagi warga Lau Simomo. Anda dapat berpartisipasi melalui program Baitul Maal ZISWAF, baik dengan berqurban virtual maupun ikut sedekah daging. Setiap rupiah dari donasi kita akan menjadi kebahagiaan nyata bagi saudara-saudara kita di desa terpencil ini. Bergabunglah menebar kebaikan dan wujudkan harapan mereka di Hari Raya Idul Adha.
Bapak Busrohadi Damanik, Direktur Program Baitul Maal ZISWAF, menyampaikan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap masih banyaknya wilayah pelosok yang belum pernah merasakan nikmatnya daging qurban.
“Desa Lau Simomo adalah gambaran nyata bagaimana masyarakat kita di pelosok sangat membutuhkan perhatian. Mereka tidak hanya menghadapi masalah ekonomi dan kesehatan, tapi juga kesepian spiritual. Dengan program Qurban Desa Pelosok dan Sedekah Daging, kami ingin menjembatani kepedulian umat. Semoga ini menjadi ladang amal bagi siapa pun yang ingin berbagi,” ujarnya.
Rekening Sedekah Daging :
BSI : 72933881188
a.n BAITUL MAAL ZISWAF
Konfirmasi : 08-2220222-354
Scan QRIS
Sumber: Hasil survei dan wawancara Baitul Maal ZISWAF di Desa Lau Simomo