Home
Kepolisian Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pesta seks swinger yang diorganisir pasangan suami-istri berinisial IG (39) dan KS (39). Selain proses hukum, polisi berencana melakukan tes kejiwaan terhadap keduanya untuk mengungkap lebih jauh motif di balik aksi tersebut.
“Nanti akan kita dalami dulu yang pasti kita lengkapi dulu prosesnya. Jika nanti memang kita perlukan, kita lakukan tes kejiwaannya,” ungkap Kasubdit 4 Ditreskrimsiber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, kepada wartawan. Motif utama yang diungkapkan pihak kepolisian adalah hasrat seksual salah satu pelaku yang membutuhkan kehadiran orang lain untuk mendapatkan kepuasan.
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, juga mengungkap motif ekonomi sebagai alasan tambahan. Pasutri tersebut memanfaatkan iklan dari konten streaming pesta seks untuk menghasilkan uang melalui AdSense Google. “Setiap orang yang melakukan streaming itu menghasilkan dari Google advertising. Keuntungan mereka saat ini masih dalam perhitungan kami,” jelas Roberto.
Saat ini, IG dan KS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE serta berbagai pasal lain terkait pornografi dan pencucian uang (TPPU). Polisi juga menyebut bahwa para peserta pesta seks tersebut dapat terancam pidana serupa, sementara proses hukum terhadap pasutri itu terus berjalan.
